Di musim ketiga bersama Erik ten Hag, Manchester United masih mengalami kesulitan yang sama. Salah satu alasan utamanya adalah gaya permainan yang tidak konsisten, sehingga sulit untuk merekrut pemain yang sesuai. MU memulai musim ini dengan hasil yang buruk. Mereka hanya berhasil meraih tiga kemenangan dari 11 pertandingan, sementara menelan empat kekalahan. Meskipun sempat meraih dua kemenangan beruntun melawan Southampton dan Barnsley, MU kini kembali dalam tekanan setelah tanpa kemenangan dalam lima pertandingan terakhir.
Gary Lineker, mantan penyerang timnas Inggris, menyatakan bahwa masalah utama MU adalah ketidakjelasan identitas permainan. Hal ini juga berdampak pada proses rekrutmen pemain, karena Ten Hag tidak memiliki kriteria yang spesifik untuk pemain yang diincar. Lineker mengungkapkan pandangannya dalam sebuah siaran podcast The Rest of Football, bahwa MU harus belajar dari klub-klub seperti Ange Postecoglou, Brighton, Brentford, atau bahkan Manchester City yang memiliki identitas permainan yang jelas dan konsisten.
Menurut Lineker, MU harus menemukan identitas permainan yang konsisten agar bisa lebih mudah dalam merekrut pemain. Jika Ten Hag terus mengubah sistem permainan secara konstan, akan sulit bagi pemain baru untuk beradaptasi. Lineker juga menyoroti fakta bahwa sulit untuk mengetahui tipe pemain yang diinginkan oleh Ten Hag, karena tidak jelas apa yang sebenarnya diinginkan oleh tim tersebut.
Dengan demikian, penting bagi Manchester United untuk menemukan identitas permainan yang jelas dan konsisten di bawah kepemimpinan Erik ten Hag. Hal ini akan memudahkan proses rekrutmen pemain dan memperbaiki performa tim secara keseluruhan. Semoga dengan adanya perubahan ini, Manchester United dapat kembali ke jalur kemenangan dan meraih kesuksesan di kompetisi-kompetisi yang akan datang.
