Manchester United juara Piala FA musim ini, berada di ambang ketidakpastian terkait partisipasi mereka dalam Liga Europa musim depan. Meskipun meraih tiket ke kompetisi tersebut melalui kemenangan atas Manchester City dalam final Piala FA, kehadiran mereka di Liga Europa terancam oleh aturan UEFA tentang kepemilikan multi-klub.
Kepemilikan Manchester United oleh INEOS, yang juga memiliki saham di klub Prancis Nice, menciptakan konflik dengan peraturan UEFA yang melarang dua klub yang dimiliki oleh entitas yang sama untuk bersaing dalam turnamen yang sama. Meskipun finis di luar zona Eropa di peringkat kedelapan klasemen Liga Inggris musim lalu, keberhasilan mereka di Piala FA memberikan akses otomatis ke Liga Europa.
Namun, dengan Nice juga lolos ke Liga Europa, situasinya menjadi rumit. Aturan UEFA ini mirip dengan kasus sebelumnya yang melibatkan Manchester City dan klub Spanyol, Girona, yang dimiliki oleh City Football Group.
Kepemilikan multi-klub oleh INEOS, dengan 27% saham di Manchester United dan sebagai investor tunggal di Nice, menimbulkan pertanyaan serius tentang apakah Manchester United akan dapat berkompetisi di Liga Europa atau tidak.
Juru bicara INEOS telah menyatakan kesiapannya untuk berdiskusi dengan UEFA guna mencari solusi yang memungkinkan kedua klub tetap berpartisipasi dalam Liga Europa musim depan. Namun, jika tidak ada solusi yang ditemukan, salah satu klub, baik Manchester United atau Nice, mungkin harus menarik diri atau turun kasta ke UEFA Conference League.
Meskipun demikian, optimisme tetap ada. Pihak INEOS yakin bahwa mereka dapat menemukan jalan keluar yang memungkinkan kedua klub untuk tetap berkompetisi di Liga Europa. Namun, saat ini, situasinya masih dalam tahap pembahasan dan penyelesaian dengan UEFA. Perkembangan lebih lanjut diharapkan dalam beberapa waktu ke depan.
