Ole Gunnar Solskjaer memang tidak berhasil membawa trofi saat menangani Manchester United. Meskipun begitu, dia tetap merasa bangga dengan pencapaian yang telah diraihnya di sana. Solskjaer mulai melatih MU pada 19 Desember 2018 setelah mengambil alih tim dari Jose Mourinho, yang dipecat karena hasil buruk yang terus menerus.
Pada musim debutnya, Solskjaer berhasil membawa MU finis di posisi keenam. Di musim penuh pertamanya, meski gagal mencapai trofi pada tiga semifinal Liga Europa, Carabao Cup, dan Piala FA, MU berhasil finis di posisi ketiga. Di musim keduanya, Solskjaer berhasil membawa MU melaju ke final Liga Europa meskipun akhirnya harus kalah dari Villarreal lewat adu penalti. MU sendiri finis di posisi kedua di bawah Manchester City.
Namun sayangnya, pada musim ketiganya Solskjaer mengalami kegagalan total dan akhirnya harus dipecat pada 21 November setelah serangkaian hasil buruk. Meskipun tidak berhasil meraih gelar dan harus berakhir dengan pemecatan, Solskjaer tidak menyesali masa tiganya sebagai manajer MU. Bagi Solskjaer, pencapaian yang telah diraih selama berada di klub sudah membuatnya merasa puas. Hanya saja, semuanya akan terasa lebih sempurna jika ditambah dengan trofi.
“Saya merasa bangga dengan pencapaian saya di sana. Saya harus mengatakan bahwa ada banyak hal positif yang telah kami capai, dan sebenarnya kami sedang menuju arah yang benar untuk meraih prestasi,” ujar Solskjaer seperti dikutip oleh Daily Mail. “Kami berhasil finis di posisi ketiga dan kedua, lolos beberapa kali ke semifinal, dan sayangnya kalah dari Villarreal di final.”
“Jika kami berhasil menjadi juara, tentu hasilnya akan berbeda secara keseluruhan, menurut pendapat saya.” Solskjaer menambahkan.
Meskipun perjalanan Solskjaer bersama Manchester United tidak berakhir dengan trofi, dia tetap merasa bangga dengan apa yang telah dicapainya selama tiga tahun di klub tersebut. Baginya, prestasi yang telah diraih cukup untuk membuatnya merasa puas meskipun kegagalan juga menjadi bagian dari perjalanan sebagai seorang manajer.